Kenapa Mereka Begitu Mencintai JKT48

Image

ini bukan antri beras, tapi antri tiket masuk teater JKT48 (pic: @rinaatriana)

Bagaimana perasaan anda ketika anda mencintai seseorang, namun kesempatan untuk bertemu seseorang tersebut sangat terbatas? Selain itu, anda sadar jika orang tersebut tidak hanya dicintai oleh anda, namun ratusan, bahkan mungkin ribuan orang juga mencintai orang tersebut? Apa yang akan anda lakukan untuk menarik perhatiannya?

Setidaknya untuk menjawab pertanyaan tadi, saya akan bercerita tentang suatu hubungan. Proudly present: the fans of JKT48.

***

Saya terlebih dahulu akan melanjutkan cerita tentang pengalaman menonton JKT48 seperti yang sudah saya tulis di post sebelumnya. Ketika itu saya menonton hari Senin (1/4), saya memutuskan untuk menonton lagi hari Jumat (5/4). Hanya 4 hari saja jaraknya. Tapi setidaknya saya jadi tahu beberapa hal.

Pertama, saya melihat orang yang sama. Ya, gerombolan “ibu-ibu pengajian” yang saya lihat sebelumnya, saya melihat mereka kembali. Beberapa fans pria juga saya kenali wajahnya, masih dengan atribut yang sama. Saya berasumsi, kebiasaan menonton di teater ini sudah menjadi rutinitas.

Masalahnya, saya adalah tipe orang yang sangat mudah bosan, apalagi jika sudah terlibat dengan yang namanya rutinitas. Jujur, bagi saya pengalaman menonton yang kedua ini membosankan. Sangat. Beberapa kali saya menguap, mungkin karena lelah berjam-jam mengantri juga karena saya tidak menemukan hal yang baru selama menonton. Lagu yang dibawakan pun sama.

Selain itu, teriakan para fans juga terdengar menarik ketika pengalaman pertama menonton. Saat menonton yang kedua ini, saya sebetulnya lebih ingin menikmati lagunya dengan bernyanyi bersama serta mendalami lirik-liriknya. Tapi tidak bisa, karena penonton di sini juga hanya pada bait tertentu saja mereka bernyanyi bersama. Mereka lebih sering meneriakkan nama member favorit mereka, atau berteriak siapa penyanyi pada bait tersebut.

Anda bayangkan dalam konser Titi DJ dan Ruth Sahanaya, mereka menyanyikan lagu berjudul Bahasa Kalbu. Ketika sampai ke lirik “Indah sanubarimu kasih, percayalah..” para penonton diam dan tidak ikut bernyanyi bersama. Alih-alih bernyanyi, usai bait “percayalah..” penonton justru berteriak “Yang paling lucu, Titi DJ!”.

Momen ketika penyanyi di panggung biasanya berteriak “Ayo nyanyi semua!” sepertinya tidak berlaku di sini. Dan teriakan yang sama, selama 2 jam, itu membosankan buat saya.

Cuma pertanyaannya adalah: Kenapa teater masih ramai dengan rutinitas ini? Mereka tidak bosankah?

Kenapa penonton yang saya lihat tidak jauh berbeda, tetap excited?

Dan pertanyaan besarnya adalah: Kenapa mereka begitu mencintai JKT48?

Beberapa orang yang saya tanya, umumnya menjawab: mereka lain dari yang lain. Semangat dan kerja keras mereka dari awal terbentuk sampai sekarang menjadi terkenal itu layak diapresiasi.

Namun saya yakin, jawaban yang bisa saya simpulkan sejauh ini sudah saya sebutkan melalui pertanyaan di awal paragraf tadi: terbatasnya interaksi. Semakin anda dibatasi, semakin anda bergejolak untuk keluar dari batas itu bukan? Dan ketika kesempatan interaksi itu ada –salah satunya melewati teater– mereka tidak akan melewatkan kesempatan itu begitu saja. Sesederhana itu.

Rasa cinta ini berkembang menjadi fanatisme. Sadar “saingan” mereka untuk memperebutkan hati orang yang mereka cintai banyak, maka hal-hal gila yang akan mereka lakukan. Segila mungkin. Sehingga bisa menarik perhatian. Hal-hal gila yang saya pernah lihat adalah:

1. Seorang fans memberikan hadiah telepon seluler kepada salah satu member favoritnya.

Image

Hadiah yang diberikan fans kepada Beby JKT48 (pic: @BebyJKT48)

Anda bayangkan saja secara akal sehat. Saya yakin para member pasti mampu membeli sendiri gadget ini. Biasanya juga mungkin seorang artis yang memberikan hadiah kepada fansnya, melalui kuis misalnya. Tapi di sini ceritanya lain.

2. Dalam sebuah event, seorang fans membawa anaknya.

Image

Event futsal JKT48 bersama fans (pic: @NabilahJKT48)

Jika anda seorang istri, atau seorang pacar, apa yang anda pikirkan jika pasangan anda menyukai wanita lain dengan kapasitas sama, atau lebih kepada anda? Cemburu? Mungkin saja.

Tapi bagaimana jika pasangan anda tadi sampai membawa anak kalian berdua untuk ikut sebuah event?

Tidak hanya para pria, wanita-wanita saat ini juga ternyata tidak mau kalah. Sabtu (13/4) yang lalu, JKT48 mengadakan event khusus teater bagi wanita dan anak-anak. Saya sempat ragu, teater akan penuh. Apalagi selama ini berkembang pemahaman jika fans-fans JKT48 didominasi oleh para pria saja.

Namun jika anda melihat lebih cermat foto yang saya tampilkan di bagian awal post ini, foto tersebut adalah antrian para wanita yang hendak menonton teater. Menurut cerita dari teman saya, suasana di dalam pun seramai ketika teater-teater biasanya. Ramai dengan chant, teriakan mendukung member favorit mereka.

Jika anda salah satu fans JKT48 dan kebetulan membaca tulisan ini, mengapa anda begitu mencintai mereka?

3 thoughts on “Kenapa Mereka Begitu Mencintai JKT48

  1. i don’t know, banyak yang bilang kalo kakak-kakak mereka di jepang sana malah lebih parah (soal hubungan idol-fans) , “inilah industri hiburan” mungkin cuma itu yang bisa saya katakan

    btw, nice post 🙂

    • Soal AKB, beberapa tulisan bilang (bahkan bisa dibilang mayoritas) kalo mereka ngga terlalu populer di sana. Karena, selain yg dijual cuma bra, bra, dan bra, konsep grup semacem AKB juga udah banyak (kayak Momusu, yang udah puluhan tahun di sana misalnya). Di Indonesia, konsep grup seperti itu (kalo saya bilang grup yg terbatas dan dibatasi) ya baru JKT, jadi euforianya besar.

      Thanks anw 🙂

  2. saya kemaren baru nonton di youtube, dan sama, saya juga heran. apanya sih yang bikin heboh dr grup ini? hehehe

Leave a comment