Pengalaman Pertama Bersama Adik-Adik JKT 48 (Part 1)

Ini adalah pengalaman pertama saya menonton teater JKT 48. Ada yang bilang jika para fans JKT 48 itu bagai kumpulan orang pedofilia, atau om-om senang yang mungkin belum beristri. Sebagian orang mungkin melihat jika JKT 48 itu bagai kumpulan ibu-ibu sedang senam jantung dari jauh. Tapi bagi saya, ini adalah sebuah fenomena yang menarik, yang akan terlihat jelas jika terlibat langsung.

Ketertarikan awal saya ke grup JKT 48 ketika melihat hashtag #OfficiallyMissingYouSonya di Twitter. Sonya adalah salah satu personel JKT 48, dan pada saat itu ia digosipkan akan grad –atau lulus, istilah JKT 48 jika ada personelnya yang keluar. Dari sana, saya semakin penasaran tentang kehidupan di balik grup ini. Mulai dari fans-nya yang fanatik, aturan di dalam grup, sampai ke kepribadian masing-masing personel.

Di saat yang sama, iklan salah satu produk operator telekomunikasi juga menjadikan JKT 48 sebagai brand ambassador-nya. Berulang kali iklan di tv menyetel lagu-lagu mereka. Karena sangat catchy, saya langsung coba download. Dan jadi ketagihan.

Kehadiran JKT 48 dalam iklan jadi salah satu momen yang paling saya tunggu. Apalagi kalau mereka jadi bintang tamu acara di TV. Tapi dari cerita-cerita yang saya kumpulkan di internet, mereka sepakat: belum seru kalau belum nonton di teater. Teater adalah sebuah panggung khusus milik JKT 48, letaknya di Fx Sudirman lantai 4. Jadi ada blok khusus. Luasnya mungkin kira-kira setengah-nya Department Store, tapi hanya satu lantai. Tapi ruangan untuk menontonnya mungkin hanya seluas 5 kali luas kelas di sekolah.

Akhirnya saya memutuskan pesan tiket untuk tanggal 1 April. Karena berdasarkan review-review yang saya baca, nonton saat weekdays itu tidak terlalu penuh. Namun saya harus memesan dulu via internet, sekitar 4 hari sebelum hari H. Ada kemungkinan untuk tidak mendapatkan tiket, karena setelah memesan, pesanan tersebut akan diundi. Setelah itu, pengumuman akan diberitahu melewati email. Dan ya, saya menang!

Pengumuman mengenai tiket itu saya dapatkan sehari sebelum hari H. Maka ketika saya dapat tiket, saya langsung cari semua review yang berhubungan dengan nonton di teater. Well¸saya tidak ingin jika sampai di sana saya kelimpungan. Maklum, mau menonton sendiri. Dan ternyata ada yang mempublikasikan via blog tentang tips nonton teater bagi pemula. Lumayan membantu.

Hari kebesaran akhirnya datang. Jadwal show tercatat pukul 19.00. Tapi saya harus menukar notifikasi email menjadi tiket dan membayarnya sejak pukul 16.30-18.00. Sementara yang sebelumnya tidak dapat tiket via email, mereka harus antri dan loket baru dibuka setelah pukul 18.00. Menurut cerita-cerita di review, mereka sudah memulai antrian bahkan 3 hingga 4 jam sebelum loket dibuka. Bakal sangat ramai pikir saya. Apalagi yang hari ini saya tonton adalah tim J, tim utama JKT 48 yang sering terlihat di TV.

Namun karena tiba-tiba saja angin mendung, saya yang tadinya ingin santai-santai saja berangkatnya jadi berangkat lebih awal. Benar saja, sebelum masuk Fx, hujan mulai turun rintik-rintik. Ketika masuk, saya agak lupa di mana lantai teater. Saya ingatnya di lantai 7. Akhirnya saya cuek saja naik eskalator. Namun sesampainya di lantai 5, saya curiga. Ini kenapa lantai 4 penuh sekali. Saya langsung cek email. Crap! Lantai 4. Akhirnya turun lagi satu lantai.

Cerita-cerita para fans (atau Wota, istilah Jepang yang berarti penggemar fanatik) sebelum teater bermacam-macam. Saya pernah membaca, salah satu fans yang menuju Fx naik bus Transjakarta sempat berada satu bus dengan salah satu personel  JKT 48. Dan di pengalaman saya menuju teater, saya juga bertemu dengan salah satu personel, yang saya amat sangat yakin, namanya adalah Ayana.

Saya bertemu Ayana karena insiden salah lantai tadi. Turun dari lantai 5 ke lantai 4, tiba-tiba dari arah foodcourt ada satu wanita, kecil, pakai kaos JKT 48 dengan make up tipis, namun mukanya sangat familiar. Ia kemudian menebar senyuman ke orang-orang yang melihat ke arahnya. Waktu saya yang melihat, ternyata bukan Cuma lempar senyum. Ayana juga memberikan kode dengan menggenggam tangannya, seolah menyimbolkan saya untuk semangat. Pertanyaannya, darimana dia tau kalau saya juga mau nonton ya?

Sampai di depan teater. Ternyata tidak terlalu ramai. Apalagi untuk ukuran tim J. Terlihat jelas dominasi para pelajar di sini. Atribut yang mereka gunakan akan terlihat bahwa mereka hendak menonton JKT 48, seperti kaos dengan logo grup tersebut, light stick, dan album foto. Ya, album foto! Jadi ketika anda berkeliling Fx, dan tiba-tiba melihat ada orang yang berkeliling bawa album foto, jangan anggap mereka tukang foto keliling, atau tukang afdruk. Album foto tersebut berisi foto member JKT 48 favorit mereka, atau mungkin semua dengan berbagai pose. Foto tersebut hendak dijual, atau saling tukar di antara para wota.

Fx, bagi para wota JKT 48 adalah tanah suci. Jadi mungkin mereka sudah paham betul mal ini, apalagi teater. Sebagai costumer anda tentu saja jarang berbincang dengan pemilik toko, atau mungkin satpam toko di mal. Namun di teater berbeda. Satpam kenal betul siapa saja yang sering datang. Wota dan satpam di teater terlihat intens berbincang satu sama lainnya, sebuah hal yang amat sangat jarang ditemui bukan?

Tiket akhirnya saya tukar, berwarna biru dan dengan nomor bingo 2. Warna yang didapat dari tiket yang dibeli adalah hijau dan biru, di mana warna hijau yang berhak masuk duluan. Sedangkan nomor bingo adalah nomor undian yang akan dikocok dan menentukan urutan masuk. Biasanya ada sekitar 10 orang dalam satu nomor bingo, sedangkan nomor bingo-nya mencapai 15.

Ketika waktu sudah semakin larut, berbagai keunikan para wota mulai terlihat. Yang pertama, wota wanita, yang pada malam itu, meskipun tidak banyak, namun wanita-wanita ini memakai jilbab-jilbab panjang. Semoga mereka tidak salah antri dan mengira ini acara tahlilan. Lalu, wota-wota pria yang tampak berusia 30-an. Menggunakan kemeja lengan panjang, celana bahan, pantovel. Seperti pulang kerja, dan anda tidak akan membayangkan jika ia ternyata ikut mengantri untuk menonton JKT 48.

Bersambung..

7 thoughts on “Pengalaman Pertama Bersama Adik-Adik JKT 48 (Part 1)

Leave a comment